Keistimewaan [si] apa (Nabi Sulaiman AS)
Rabu, 20 November 2013
Nabi Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga bisa memahami bahasa binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. Firman Allah, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata, hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa kerana mendengar perkataan semut itu. Katanya, Ya Rabbi, limpahkan kepadaku karunia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; karuniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau ridhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh. (An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun? Sebesar biji gandum, jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu. Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya? tanya Nabi Sulaiman. Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah, jawab si semut. Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahawa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Kerana itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.
Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah nisbi dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata. Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas dan kenisbian yang tidak dapat dipisahkan; sementara dalam Zat Allah sifat mutlak dan absolut.
Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung. Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kedaifan-kedaifannya tersendiri. Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Kerana itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman ke atasnya. Bukan kerana khuatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khuatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri bulat-bulat hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.
Tidak semua pengetahun dan kehebatan bisa membawa keuntungan bagi kita. Pengetahuan dan kehebatan kadang justru mrmbawa petaka bagi kita. perhatikan kisah di bawah ini
Nabi Sulaiman AS di kenal sebagai utusan Allah yang memiliki keistemewaan bisa mengerti bahasa binatang. Suatu hari,ada seorang dari kaumnya datang dan memohon agar Nabi Sulaiman AS berkenan mengajarinya bahasa binatang.
''Baik,kalau engkau ingin tahu,aku akan mengajari. Syaratnya, engkau tidak boleh menceritakan kepada siapapun Kalau engkau melanggar,engkau mati seketika itu juga,'' kata Nabi Sulaiman.
Usai di ajari, orang itu pulang. di rumah,ia punya seekor keledai dan seekor sapi jantan. Kedua ternaknya ini telah bekerja sepanjang siang, mengangkut, membajak. menarik beben aatai pekerjaan-pekerjaan lain. Waktu sore tiba,mereka di makan. Ketika meletakkan rumput di hadapan kedua ternaknya itu, ia mendengar dan bisa memahami pembicaraan mereka.
''Berikan rumput bagianmu kepadaku, biar tuan kita mengira bahwa engkau sakit dan besok tidak memperkerjakanmu. Besok malam, aku akan berikanrumput bagianku kepadamu'' kata keledai.
Sapi setuju ia menjauhi rumput itu dan tidak mau memakannya.
Mendengar pembicaraan dan aksi dua ternak itu, si pemilik tidak bisa menahan tawa. Ia tertawa geli, terbahak-bahak. Kontan isterinya yang sedang berada di dekat kandang, menjadi heran setengah mati melihat dia tiba-tiba tertawa.
''Kenapa tertawa?'' Tanya penasaran
'' Tidakada apa-apa''.
Sehari kemudian, besok malamnya, sebagaimana biasa si pemilik sapi dan keledai itu kembali menyajikan rumput untuk kedua ternaknya .
'' Cepat bayar hutang rumputmu. Aku nyaris mati gara-gara kelaparan'', sergahh sapi kepada keledai.
'' Rupanya engkau tidak tahu mengenai apa yang terjadi,'' kata keledai.'' Memang ada apa?''
''Kemarin tuan kita mendatangi tukang jagal. Ia bilang bahwa sapinya sakit dan ingincepat menyembelihnya mumpung belum kurus. Sebaiknya engkau sabar malam ini. Hutangkan lagi rumputmu itu kepadaku, biar besok pagi tukang jagal melihatmu kurus dan mengurung kan niatnya menyebelihmu.Kalau malam ini engkau makan sampai perutmu penuh, khawatir besok dia mengiramu masih gemuk. Maka, engkau akan di sembelih. Aku akan membayar hutangkau dalam dua hari berikutnya ,''jelas keledai panjang lebar. Sapi setuju, ia menjauhi rumput itu dan tidak mau memakanya.
Memaham percakapan ini, si pemilik kembali tertawa geli. Lagi-lagi istrinya penasaran. ''kenapa tertawa"? Ayo beritahu aku.kalau tidak ceraikan saja aku!gertaknya mengancam.
''Kalau aku memberitahukan penyebab aku tertawa, aku langsung mati.
''Biar aku tidak peduli!"
"kalau begitu ambilkan kertas dan tinta. Aku tulis wasiat dulu, baru aku beri tahu dan setelah itu aku mati," pinta si suami.
Tangah ia menulis wasiat, si istri melemparkan remukan-remukan roti kepada anjing didekatnya. Anjing belum menyentuh, roti itusudah di serobot oleh ayam.
"Engkau berbuat dzolim kepada ku!" teriak anjing.
Ayam itu angkat bicara,"Tuan kita ingin mati. Maka, istrinysa ingin mengenyangkan perut kita dengan pesta kematiannya. Namun sebaiknya kita berada di kandang, tutup pintu sampai tiga hari. kalau dia mati karena ingin memuaskan istrinya, betul-betul celaka dia. Aku punya Sembilan istri, tak ada satupun yang berani bertanya mengenai rahasiaku. Kalau aku jadi dia, pasti sudah aku pukul istrinya itu sampai mati atau jera tidak bertanya lagi."
Mendengar omongan ayam ini, kontan si suami mengambil tongkat dan memukuli istrinya sampai ia menyatakan jera mengurusi suaminya.
0 komentar:
Posting Komentar